Dr. H. Afif Anshori, M.Ag. : “Kalau Memandang Dr. Haidar Bagir Sebagai Syi’ah yang Berbahaya Adalah Hal Berlebihan”

247918_1904838295017_2751254_n

Bandar Lampung: Dr. H. Afif Anshori, M.Ag., dosen Fakultas Ushuluddin UIN Raden Intan Lampung, menilai anggapan sejumlah pihak mengenai Syi’ah dan Dr. Haidar Bagir merupakan sesuatu yang berbahaya dan berlebihan. “Saya ini kapasitasnya sebagai akademisi, kalau memandang Dr. Haidar Bagir itu sebagai Syi’ah yang berbahaya itu adalah hal yang berlebihan,” ujar Dr. H. Afif Anshori, M.Ag yang akan menjadi salah satu pembicara dalam acara bedah buku “Islam Tuhan Islam Manusia” pada Selasa (22/5/2017).

Menurutnya, sebetulnya Syi’ah di Indonesia sudah ada sejak lama dan budaya Syi’ah telah ada di masyarakat. Ia pun mencontohkan seperti ajaran tasawuf yang berkembang di Indonesia. “Itu yang membawa adalah tokoh-tokoh Syi’ah, jadi jangan kaget. Kemudian tradisi Tabot yang ada di Bengkulu dan Ulakan di Paryaman, itu juga adalah tradisi-tradisi Syi’ah. Persoalannya kenapa Syi’ah ditakuti, karena hanya satu aliran Syi’ah saja yang menyelewenang, seluruh Syi’ah menjadi tergeneralisir,” ungkapnya.

Dr. H. Afif Anshori, M.Ag menambahkan, Haidar Bagir adalah seorang akademisi murni yang memang banyak melakukan kajian-kajian tasawuf. “Orang Syi’ah itu dalam kajian filsafat dan tasawufnya tinggi, makanya bagi kalangan Nahdatul Ulama (NU), Syi’ah itu bukan masalah. Syi’ah di Indonesia berbeda dengan Syi’ah yang ada di Iraq, yang membenturkan antara Sunni dan Syi’ah. Yang mengatakan orang Syi’ah itu sesat, apakah memang akidah yang dijalankan olehnya sudah benar, makanya besok buku yang kita kaji itu berjudul ‘Islam Tuhan Islam Manusia’,” jelasnya.

Apa yang dimaksud dengan Islam Tuhan, menurut Dr. H. Afif Anshori, M.Ag., yakni Islam yang secara teologis. Islam dalam kacamata Tuhan, bahwa sejak Nabi Adam sampai Muhammad adalah Islam. Kemudian setelah Nabi Muhammad wafat, mulai ada perpecahan-perpecahan dan aliran-aliran di dalam Islam, inilah yang dinamakan dengan Islam Manusia, Islam yang dilihat dari kacamata manusia, dilihat dari perspektif sosiologis.

“Dari sinilah muncul klaim bahwa Islam saya yang paling benar, hal ini yang tidak boleh, yang kita cari di sini adalah Islam menurut mau Tuhan. Kok lucu, ini adalah kegiatan akademis, tidak dibenarkan kalau ada boikot, kecuali ada gerakan yang bertolak belakang dengan mainstream, silahkan dilawan juga dengan gerakan,” tegas Dr. H. Afif Anshori, M.Ag. (Abdul Qodir Zaelani)

About admin

Check Also

Dr. Efa Rodiah Nur, MH: Workshop Fakultas Syariah Lahirkan Dokumen Kurikulum OBE-MBKM

Bandar Lampung: Workshop Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung akan melahirkan dokumen kurikulum berbasis …