Tiga Kebahagiaan Bulan Ramadhan
Dr. Efa Radiah Nur, MH
Dekan Fakultas Syari’ah UIN Raden Intan Lampung

Ramadhan adalah bulan keberkahan, suatu bulan yang mulia yang dianugerahkan Allah Ta’ala kepada alam semesta. Bulan yang penuh keberkahan dan kebahagiaan. Ada tiga kebahagiaan yang harus diwujudkan selama bulan Ramadhan. Pertama, kebahagiaan dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan. Banyak ekspresi yang dapat dilakukan selama menyambut datangnya bulan Ramadhan, bahkan selama dua bulan sebelumnya sudah dipersiapkan yaitu mulai bulan Rajab, Sya’ban hingga datangnya Ramadhan, dengan senantiasa berdoa (اللهم بارك لنا فى رجب، وشعبان وبلغنا رمضان) Ya Allah, berikanlah keberkahan pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan berikanlah kesempatan untuk sampai di bulan Ramadhan. Begitu pula pada saat menjelang ramadhan, senantiasa menyambutnya dengan riang gembira “marhaban ya ramadhan, marhaban syahru shiyam” Rasulullah SAW, bersabda (من فرح بدخول رمضان حرّم الله جسده على نيران) Barang siapa yang bahagia menyambut datangnya bukan Ramadhan, maka Allah haramkan jasadnya dari api neraka (HR. Bukhari Muslim). Orang yang jujur atas keimanannya ia akan senantiasa bahagia dengan datangnya bulan Ramadhan.

Bahagia yang kedua adalah saat menjalankan ibadah puasa, bukan Ramadhan adalah bulan kemuliaan, sehingga merupakan momentum mulia yang tidak terlupakan oleh orang yang benar beriman, karena bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya al-Qur’an, bulan terjadinya malam lailatul qadar, dan bulan diperintahkannya ibadah puasa, dan kemuliaan lain yang dapat dirasakan oleh orang-orang yang beriman adalah setiap amaliah sunah yang dilakukan akan bernilai pahala sebagaimana ibadah wajib lainnya mulai dari tarawih, witir, tadartus al-Quran hingga ibadah nafilah lainnya. Masya Allah, betapa mulianya ibadah Ramadhan, hingga dengan ikhlas dan tenang hati kita menjalankan ibadah di dalamnya. Bahkan dalam sabda Rasulullah SAW (من صام إيمانا وحتسابا غفران ما تقدم من ذنبه وما تأخر) barang siapa yang berpuasa dengan penuh keimanan pada bulan Ramadhan, maka Allah akan mengampuni segala dosanya yang telah lalu dan yang akan datang(HR. Muslim).

Kebahagiaan ketiga adalah saat ditinggalkan ramadhan Allah anugerahkan hari yang mulia yaitu Idul Fitri suatu hari yang merupakan keistimewaan dan segala kebersamaan dalam ukhuwwah islamiyah yang benar-benar terjalin, hingga kita saling bersilaturahmi dan saling berdatangan hingga saling memaafkan, pada hari inilah merupakan hadiah istimewa setelah kita sekian lama menjalankan ibadah puasa. Maka, keimanan yang melekat pada hati kita senantiasa semakin kuat setelah teruji selama sebulan dengan segala ujian, rintangan hingga pengendalian diri dari hal yang menjerumuskan pada kesesatan. Pada akhirnya hanya taqwa kepada Allahlah yang kita harapkan, dan implementasi dari ketaqwaan itu adalah membekasnya segala ibadah yang kita lakukan pasca Ramadhan.