Abdul Qodir Zaelani, M.A : “Bentuk Kemajuan Suatu Bangsa Salah Satunya dengan Tulisan”

Bandar Lampung: “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi jika dia tidak menulis maka dia akan hilang ditelan sejarah. Menulis adalah pekerjaan untuk keabadian”. Kutipan dari Pramoedya Ananta Toer yang disampaikan oleh moderator Fathul Mu’in sebagai pembuka acara Pelatihan Penulisan Artikel Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum dengan tema Jadilah Penulis yang Mewarnai Dunia Literasi Kampus dengan mengundang Nur Islam, M.IP selaku Produser i-News TV sebagai narasumber.

Menulis adalah salah satu ciri khas intelektual mahasiswa yang otomatis harus banyak literatur yang harus dibaca, karena jika kurang bacaan maka kualitas sebuah tulisan menjadi lebih rendah.

Ciri khas mahasiswa itu gemar membaca dan rajin menulis. Budaya baca dan tulis di Indonesia masih sangat rendah. Kemajuan teknologi yang semakin canggih nyatanya menjadikan sebagian mahasiswa Indonesia terlena dengan segala kemudahan akses informasi yang diberikan. “Kebiasaan “copy paste” bahkan plagiarisme menjadi semakin marak, dan ini merupakan tradisi yang kurang sehat,” ujar Nur Islam, M.IP.

Abdul Qodir Zaelani, M.A. selaku ketua pelaksana menyampaikan bahwa bentuk kemajuan suatu bangsa salah satunya dengan tulisan. Dengan menulis bisa merubah tatanan dunia, dapat menggugah masyarakat dengan gagasan yang dicurahkan dalam tulisan. “Beberapa hal kenapa budaya Islam bisa maju beberapa abad lalu karena umat muslim terdahulu sangat cinta ilmu. Buku-buku peninggalan ilmuan Romawi dan Yunani diterjemahkan dalam bahasa Arab kemudian dipelajari dan dikembangkan. Selain itu, umat muslim terdahulu melestarikan budaya dialektika, mereka suka berdiskusi lalu hasil diskusinya itu ditulis kemudian dibukukan ” jelasnya.

Menulis juga adalah ibadah, kegelisahan seorang muslim dalam melihat kemudharatan bisa dituangkan dalam tulisan. Jika ada isu-isu yang memojokkan Islam, maka di sanalah kita berperan. (Nur Fatmawati Anwar)