Bandar Lampung: Dr. Siti Mahmudah, M.Ag., menyatakan bahwa keluarga dan sekolah bisa menjadi tempat penyemaian paham radikal. “Keluarga dan kekolah bisa menjadi tempat penyemaian paham radikal. Lembaga pendidikan, majelis taklim, khutbah Jumat, juga bisa menjadi tempat mengajarkan radikalisasi”, ujarnya pada saat menjadi pembicara dalam kegiatan Workshop Peran Keluarga dan Sekolah dalam Pencegahan Radikalisme yang dilaksanakan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN Raden Intan Lampung, Senin (22/5/2017) di Gedung Serba Guna fakultas setempat
Ia juga menyatakan bahwa radikalisme dalam Islam sudah muncul khalifah Ali melalui perang Siffin antara Ali dan Muawiyah. Pada tahun 1928 lahir Ikhwan Muslimun, berkembang di Mesir, kemudian berkembang ke Indonesia.
“Lahirnya radikalisme karena ada pengaruh kuasa yang kecewa berat kepada rezim Mesir karena dianggap bekerjasama dengan Barat. Kemudian membentuk al-Ikhwan al-Muslimun untuk merevolusi Mesir pada tahun 1952,” ujar Dr. Siti Mahmudah, M.Ag.
“Karena itu, untuk menangkal radilalisasi dalam kelurga, harsu dibiasakan untuk mengutamakan akhlak dan sopan santun tanpa harus mengancam dan melakukan tindak kekerasan,” pesan Dr. Siti Mahmudah, M.Ag. (Abdul Qodir Zaelani)