Mahasiswa FS UIN Raden Intan, Siap Ikuti Debat Konstitusi Tingkat Nasional

WhatsApp Image 2018-02-22 at 08.47.10

Mata Pena: Sejak sebelas tahun berlalu Mahkamah Konstitusi rutin mengadakan debat konstitusi yang dilaksanakan antar Perguruan Tinggi senusantara. Sebagaimana dilansir dalam berita yang dimuat Mahkamah Konstitusi pada 26 Juli 2017, menyatakan bahwa tujuan diadakan kompetisi intelektualitas ini adalah agar mahasiswa lebih kritis terhadap Konstitusi bangsa yang selalu berjalan, kegiatan ini juga bertujuan agar mahasiswa lebih giat belajar dan memiliki jiwa nasionalisme yang besar. (http://www.mahkamahkonstitusi.go.id).

Seiring dengan sejalannya tujuan tersebut, Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung berpartisipasi mengikutinya, Jum’at (23/02/2018) tim perwakilan UIN Raden Intan Lampung tersebut yaitu Siti Zubaidah (Hukum Ekonomi Syariah semester 8), Rizky Silvia Putri (Hukum Keluarga semester 8), dan Raeshita Ziljianda (Hukum Tata Negara semester 4) telah mengirimkan video presentasi yang bermuatkan materi “Hak Angket DPR terhadap KPK”.

Tiga wanita tersebut terpilih berdasarkan hasil juara 2 lomba debat konstitusi yang diadakan MPR beberapa waktu lalu. Sehingga, mereka bertiga terpilih kembali untuk mewakili UIN Raden Intan Lampung dalam perlombahan yang dilaksanakan oleh MK tahun 2018 ini.

Susunan teknis perlombahan yang mewajibkan setiap tim mengirimkan makalah dan video, membuat tim debat tersebut gencar melakukan persiapan dan pelatihan. Kesulitan dalam pembuatan makalah menurut Siti Zubaidah adalah pertimbangan penilaian dari keterbaruan solusi dan rekomendasi yang diberikan, namun ia juga mengaku bahwa kesulitan itu dapat diatasi. Tidak hanya makalah saja, namun memuat juga video presentasi, di dalam video itu memuat tentang materi pro dan kontra.

Siti Zubaidah yang akrab di panggil Zu dikalangan mahasiswa itu mengaku bahwa ia mengetahui perlombahan debat konstitusi itu dari undangan terbuka yang diberikan  Mahkamah Konstitusi secara online, sehingga menyebabkan seluruh Perguruan Tinggi boleh mengikuti ajang kompetisi tersebut.

Hal ini, kali keduanya Fakultas Syariah UIN Raden Intan berpartisipasi. Secara umum, teknis perlombahan ini sama dengan tahun lalu, namun tetap ada titik pembedanya. Pada tahun lalu (2017) pengiriman video berisikan debat antar anggota, sedangkan yang sekarang berisikan presentasi dari tema yang ditentukan.

“Ada sedikit perbedaan, tahun lalu harus pro dan kontra yang dimuat, sedangkan tahun ini dengan metode presentasi. Setelah lolos simulasi ini, kemudian masuk pada tahap seleksi di tiap regional, baik regional barat, tengah dan timur.” Ungkap aktivis Mata Pena tersebut.

Zu mengatakan bahwa timnya telah dibimbing oleh dosen Fakultas Syariah, yaitu Iskandar Muda, S.H., M.H., Zu mengatakan pula bahwa dosen tersebut telah membimbing dengan baik mulai dari materi, pembawaan diri saat berkompetisi, dan bahkan Zu mengaku bahwa timnya selalu diberi motivasi oleh pembimbingnya.

“Meskipun tahun lalu (2017) perlombahan yang diadakan MK hanya sampai ditingkat regional, namun tahun ini terus berharap sampai ke tingkat nasional. Harapannya semoga bisa lebih baik dari kemarin, sehingga generasi seterusnya selalu dapat  tumbuh jiwa kompetisi.” Ujar wanita yang menyukai sastra itu, saat dihubungi tim Media Online FS. (Ela Novita Sari)

About admin

Check Also

Dr. Efa Rodiah Nur, MH: Workshop Fakultas Syariah Lahirkan Dokumen Kurikulum OBE-MBKM

Bandar Lampung: Workshop Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung akan melahirkan dokumen kurikulum berbasis …