Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung "Unggul dan Kompetitif dalam Hukum Keluarga Islam dan Ilmu Hukum
Bandar Lampung: Mengapresiasi Maha Karya penelitian dosen Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Raden Intan Lampung, Perpustakaan Pusat UIN Raden Intan Lampung menyelenggarakan acara Bedah Buku Historisitas Syari’ah, Kritik Relasi-Kuasa Khalil ‘Abd al-Karim yang ditulis oleh Dr. Siti Mahmudah, M.Ag. (Selasa, 30 Mei 2017).
Dr. H.M. Afif Anshori, M.Ag. selaku Kepala Perpustakaan Pusat menyatakan bahwa buku karya Dr. Siti Mahmudah, M.Ag. ini tepat terbit dikala masyarakat muslim indonesia mengalami kegaduhan intelektual terkait dengan munculnya kelompok-kelompok fundamentalisme dan radikalisme sampai ekstrimisme yang semuanya bersandar pada pemahaman agama Islam yang diyakini oleh kelompok tersebut paling benar.
“Kasus peledakan bom yang terjadi beberapa waktu lalu di kampung melayu merupakan salah satu contoh bentuk ekstrimisme pemahaman agama yang jelas sangat subjektif sekali jika menganggap yang mati itu syahid, kegaduhan lainnya yaitu kasus ahok sampai terjadi berbagai macam aksi dari masyarakat muslim sampai akhirnya Presiden mengatakan “Segala bentuk yang menentang Pancasila akan saya gebuk” kemudian juga Menkopolham akan membekukan HTI karena kelompok tersebut mendasarkan diri pada pemahaman-pemahaman agama yaitu ingin menegakkan syari’at Islam,” imbuhnya.
Buku ini cukup unik karena membedah seorang tokoh reformer dari Mesir Yaitu Khalil Abdul Karim yang mencoba mendobrak tradisi yag ada, dimana pada saat itu pemerinah Mesir ingin menerapkan syari’at Islam Ala modern, pemikiran penguasa saat itu tentunya berkolaborasi dengan kelompok-kelompok Islam fundamentalis yang ingin menegakkan syari’at Islam, oleh Khalil Abdul Karim ini dibantah dengan mengatakan bahwa sesungguhnya syari’at Islam itu sangat historis.
“Historis artinya kontekstual, sama dengan dasar negara kita Pancasila. Pancasila itu memang bukan Islam tetapi sudah Islami berdasarkan syari’at Islam, buku ini sangat menarik untuk dibaca karena konten isi yang dibahas selaras dengan fenomena-fenomena yang terjadi di Indonesia pada saat ini,” kata Dr. Afif Anshori. (Nur Fatmawati Anwar)
