Membaca Pertumbuhan Ekonomi Lampung

111

Letak geografis Lampung yang berada di ujung Pulau Sumatera menjadikan Lampung tempat strategis, karena menjadi gerbang antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Lampung juga memiliki masyarakat yang ramah dengan semboyan “Sai Bumi Ruwa Jurai” yang artinya satu bumi dihuni oleh dua adat, adat pertama adalah penduduk asli Lampung yakni Saibatin dan Pepadun, adat kedua adalah para pendatang yang terdiri dari ragam agama dan etnis, sehingga banyak para perantau berada di Provinsi ini, sehingga Lampung berkembang maju dan dinamis. Di Lampung juga, destinasi wisatanya sangat bagus dan sudah dikenal di mancanegara.

Pertumbuhan sekotor keuangan dan ekonomi Lampung saat ini terus berkembang, sebagaimana dilansir Antara Lampung.com (Sabtu, 6/8/2016), Arief Hartawan, Direktur Bank Indonesia menjelaskan bahwa secara triwulanan, perekonomian Lampung pada triwulan II 2016 mencatat pertumbuhan sebesar 4,33% (qtq) yang merupakan pertumbuhan tertinggi di Sumatera. Penyebab pertumbuhan tersebut dari sisi internal dan eksternalnya adalah:

Sisi Internal peningkatan konsumsi rumah tangga karena konsumsi masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri, dan adanya gaji ke-13 dan ke-14 serta terkendalinya inflasi yang dalam 7 bulan terakhir secara year to date (ytd) masih di bawah 1 persen (0,91 persen, ytd). Kemudian adanya peningkatan investasi yang dikarenakan investasi sejalan dengan akselerasi beberapa proyek pembangunan infrastruktur pemerintah daerah maupun swasta seperti pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Gas (PLTMG) Sutami dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulubelu unit 3 dan 4, pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera, perluasan Bandara Radin Inten II serta pembangunan dan rehabilitasi dermaga di Pelabuhan Bakauheni.

Sisi eksternal, kinerja ekspor Lampung masih terkontraksi seiring dengan harga komoditas internasional yang masih mengalami tren menurun sehingga berdampak terhadap ekspor beberapa komoditas yang belum membaik.

Dari sisi sektoral, peningkatan ekonomi Lampung terutama didorong oleh meningkatnya kinerja disektor Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, sektor Perdagangan serta sektor Konstruksi. Berlangsungnya panen raya baik untuk komoditas pertanian dan perkebunan menjadi pendorong meningkatnya kinerja di sektor Pertanian. Sementara itu, meningkatnya kinerja sektor perdagangan seiring dengan meningkatnya konsumsi masyarakat, adanya perbaikan infrastruktur berupa perbaikan jalan serta pembangunan dan optimalisasi dermaga di pelabuhan. Di sektor konstruksi, masih berlanjutnya akselerasi pembangunan proyek infrastruktur baik pemerintah dan swasta mendorong peningkatan di sektor konstruksi.

Berdasarkan data di atas, dapat diambil benang merah, bahwa Lampung sangat berpotensi untuk mengalami kemajuan, karena saat ini di Lampung sedang dibangun infrastruktur yang lebih lengkap lagi, sehingga kelak membuat Lampung semakin diminati masyarakat Indonesia maupun masyarakat mancanegara.

Ke depannya perlu komitmen bersama yang lebih antara pemerintah dan masyarkat untuk lebih fokus dalam meningkatkan derajat kesehatan, pendidikan, dan daya beli masyarakat dalam rangka peningkatan kualitas SDM guna mendukung percepatan pertumbuhan dan perluasan pembangunan ekonomi daerah, yang paling utama adalah pendidikan, karena pendidikan merupakan faktor utama tegaknya suatu ekonomi yang kuat, disamping itu peningkatan produktivitas sektor-sektor yang menyerap tenaga kerja harus diperhatikan pemerintah untuk mengurangi pengangguran. Keadaan Lampung saat ini, didominasi oleh sektor pertanian, sehingga perlu di imbangi dengan sektor lainnya agar pertumbuhan ekonomi lebih maju, seperti halnya penambahan sektor jasa yang memiliki dampak pengganda lebih cepat. Seperti tempat-tempat pariwisata yang mempunyai potensi cukup besar dan belum terjamahi oleh manusia dan membuat tempat tersebut mempunyai ciri suasana yang khas sehingga tempat wisata tersebut menjadi kekuatan, seperti halnya Pantai Sariringgung dan Pulau Pahawang yang telah berkembang beberapa tahun ini.

Untuk halnya kesenjangan antara kota dan desa. Meskipun terdapat program percepatan pembangunan ekonomi Provinsi Lampung Tahun 2015 yang telah diluncurkan, yaitu Program Gerakan Membangun Desa (Gerbang Desa) yang merupakan program pengentasan kemiskinan berbasis desa, yang ditetapkan kepada 100 desa di 13 kabupaten dengan alokasi masing-masing 300 juta rupiah, yang harapannya membuat Lampung 5 tahun kedepan tumbuh merata, tetaplah harus ada pengawasan yang ketat dari pemerintah agar dana desa tersebut tidak disalah gunakan sehingga tujuan dan harapan dapat tercapai. Disinilah letak kerjasama antara oknum pemerintah dan masyarakat yang harus ditekankan. Jadi bukan hanya sekedar program yang di buat, tapi realisasi hasilnya benar-benar dapat dirasakan dan di nikmati penduduk setempat.

Apabila masyarakat dan terutama pemerintah Lampung memperhatikan berbagai aspek yang menjadi daya tarik keramaian Lampung, maka tentunya ekonomi Lampung kedepannya akan sejahterah dan jauh lebih maju lagi, karena Lampung sangat berpotensi besar untuk maju. Sehingga keadaan Provinsi Lampung 10 tahun mendatang pasti akan mengalami perubahan yang jauh lebih baik dari sekarang.

Penulis : Ela Novita Sari

Mahasiswa Fakultas Syariah IAIN Raden Intan Lampung

Editor : Abdul Qodir Zaelani

About admin

Check Also

Dr. Efa Rodiah Nur, MH: Workshop Fakultas Syariah Lahirkan Dokumen Kurikulum OBE-MBKM

Bandar Lampung: Workshop Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung akan melahirkan dokumen kurikulum berbasis …