Bandar Lampung: Wajah kampus IAIN Raden Intan Lampung dulu dan sekarang jauh berbeda. Sudah nampak perkembangan serta kemajuan yang begitu pesat di kampus yang mendapat julukan “The Green Eco Campus” ini mulai dari kebersihan, ketertiban hingga pengelolaan kelembagaan sudah mulai tertata rapi.
“Bahkan KPK mencontoh kampus kita mengenai pengelolaan keuangannya,” kata Prof. Mukri, M.Ag., saat ditemui di ruangannya, Rabu (9/11/16). “Dulu kampus IAIN masih banyak belukar, kotor dan banyak lalat. Namun sekarang kita bisa lihat, semua mulai tertata rapi, baik dari segi kebersihan, ketertiban, juga mulai tumbuh budaya akademik seperti adanya kelompok-kelompok diskusi yang bertebaran di sekitar kampus yang asri dan sejuk ini,” ujarnya sambil melepas senyum.
Setiap orang yang datang ke kampus selalu bilang bahwa kampusnya bersih, rapi, hijau, nyaman dan lain sebagainya. ”Regulasi itu harus berjalan, kalau tidak berjalan, buat apa?,” kata mantan ketua Dewan Pertimbangan MUI Lampung ini. Ia juga mengatakan bahwa kejayaan yang sedang di bangun saat ini adalah peradaban.
Pagi ini, Kamis (10/11/16), Prof. Mukri, M.Ag., berangkat ke Jakarta berkaiatan dengan IDB untuk pembangunan kampus. “Kemarin di acara AICIS banyak rektor yang datang dari berbagai PTKIN di Indonesai , senang karena kampusnya indah, sejuk dan asri,” katanya.
“Kita bukan hanya pandai berkarya kata, tapi juga pandai berkarya nyata. Kalau kita menanam padi, pasti akan tumbuh rumput-rumput liar. Tapi kalau kita menanam rumput, tidak akan tumbuh padi. Artinya, kalau kita investasi kebaikan, maka akan ada yang kontra. Tapi kalau kita menanam kejelekan, boro-boro akan datang kebaikan, kan gitu?,” paparnya.
Beliau mengibaratkan pepatah Melayu, “Pikir itu pelita hati, sesat pikir binasa diri”. Orang yang sukses harus mau keluar dari zona nyaman. Karenanya, kalau kita mempunyai mimpi yang besar, maka harus berani berkorban segala-galanya. “Saat ini kampus IAIN Raden Intan menjadi sorotan masyarakat, sudah mulai tumbuh ‘trust ‘ di hati masyarakat dan masyarakat percaya bahwa kampus IAIN ini memiliki ‘Something’ (sesuatu). Dulu kita ‘Nothing’, tapi sekarang kita ‘Something’,” ungkap Rektor. (Dewi Yulianti)