IMG_20170409_103851

Bandar Lampung: Bidang Keputrian UKMF Gemais menyelenggarakan kegiatan pengembangan potensi mahasiswi UIN Raden Intan Lampung di bidang kepenulisan, Ahad (09/4/2017).

Kegiatan yang bertempat di Lokal 11 dan 12 FSH ini, bertajuk kelas menulis yang merupakan salah satu kegiatan dari Sekolah Bakat yang diusung oleh bidang Keputrian UKMF Gemais. 3 pemateri yang merupakan para praktisi di bidang kepenulisan dihadirkan. Mereka adalah Nur Fatmawati Anwar (peraih juara 2 lomba karya tulis ilmiah FSH) yang akan menjelaskan mengenai penulisan artikel, Ela Novita Sari (peraih 15 terbaik lomba cipta karya puisi nasional) yang akan menjelaskan terkait penulisan karya sastra seperti puisi dan cerpen dan Dewi Yulianti (jurnalis media online FSH) yang akan menjelaskan terkait teknik menulis berita. Ketiganya merupakan kontributor Mata Pena FSH.

Kegiatan ini diawali dengan acara pembukaan dan penyampaian kalimat sambutan oleh Siti Zubaidah, Ketua Bidang Keputrian UKMF Gemais.

“Kelas menulis ini merupakan kegiatan pertama dalam Sekolah Bakat bidang Keputrian UKMF Gemais. Jadi setiap bulan kami mengadakan Sekolah Bakat yang nantinya akan berbeda-beda setiap bulannya. Untuk bulan ini, kami fokus dalam kelas menulis. Harapannya para peserta yang hadir di sini semua bisa menyerap ilmunya dengan baik. Yang malas menulis, bisa semakin rajin menulis, dan yang masih ragu, bisa yakin bahwa kita semua bisa menulis.” Tutur Ketua Bidang Keputrian tersebut.

Siti Zubaidah melanjutkan, bahwa setiap yang bernyawa itu pasti mati. Maka, dengan menulislah kita bisa mendapatkan pahala-pahala kebaikan walaupun sejatinya kita sudah tidak ada di dunia ini. Karena menulis merupakan pekerjaan untuk keabadian.

Setelah acara pembukaan, ketiga pemateri menyampaikan masing-masing materinya kepada para peserta. Diawali oleh Nur Fatmawati Anwar yang menjelaskan mengenai kiat-kiat penulisan artikel dan juga cara menulis di Media Massa. Ia juga memberikan semangat kepada para peserta agar jangan ragu untuk menulis karena menulis itu sangatlah mudah.

“Jangan pernah ragu untuk menulis. Yakinlah setiap dari kita pasti bisa menulis. Kalo kita gak yakin sama diri kita, gimana orang lain mau yakin sama tulisan kita,” ujar Nur Fatmawati Anwar.

Setelah penjelasan mengenai penulisan artikel, giliran Ela Novita Sari yang berbagi ilmu mengenai kepenulisan sastra. Ia pun menjelaskan mengenai berbagai Macam majas yang biasa digunakan dalam menulis sastra.

“Menulis sastra itu tidak menggunakan logika tapi perasaan dan imajinasi. Jadi walaupun dalam puisi kita rasanya tidak masuk akal, itu tidak apa-apa. Karena disini yang bermain adalah hati. Dan setiap penulis memiliki imajinasi dan rasanya masing-masing,” tutur Ela Novita Sari.

Setelah itu dilanjutkan dengan Dewi Yulianti yang berbagi ilmu tentang teknik menulis berita.

“Diantara penulisan artikel, puisi atau karya sastra, dan berita, menurut saya yang paling mudah adalah menulis berita. Karena menulis berita itu sesuai dengan apa yang kita lihat dan dengar. Jadi apapun yang kita lihat dan dengar tentang suatu peristiwa maka kita bisa menulisnya. Tidak perlu menambahkan pendapat kita, hanya tulis saja sesuai dengan apa yang terjadi,” jelas Dewi Yulianti.

Setelah 3 pemateri menyampaikan materinya, kegiatan dilanjutkan dengan latihan menulis dimana semua peserta dibagi 3 kelas yakni menulis artikel, puisi atau berita. Masing-masing peserta memilih kelas yang diminatinya. (Siti Zubaidah)