Abdul Qodir Zaelani, M.A: “Sarjana Syari’ah Miliki Peluang Besar Menjadi Penghulu”

 

14642427_1098637990243283_8325452262629434963_n

Bandar Lampung: Setelah pagi hari diisi materi oleh kepala KUA Kedaton, H. Purna Irawan, S.Ag.,  siang harinya mahasiswa pun diajak untuk mengikuti rangkaian  acara selanjutnya, yakni praktik teknis menjadi seorang penghulu.Dengan bimbingan dari bapak Abdul Qodir Zaelani, M.A., dan  bapak Relit Nur Edi, M.Kom.I. dosen Fakultas Syari’ah dan Hukum.

Abdul Qodir Zaelani, M.A. selaku pemateri menjelaskan teknis menjadi penghulu di lapangan secara berurutan, mulai dari pertama persiapan hingga prosesi ijab kabul dilaksanakan. Mahasiswa-mahasiswa pun antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut. Setelah dirasa paham, mereka (mahasiswa) peserta praktikum diminta untuk langsung praktik, ada yang bertugas sebagai petugas PPN/penghulu dan pembantu PPN(Pembantu Pegawai Pencatat Nikah), kedua mempelai, wali nikah, pembaca khutbah nikah, dan saksi.

Dosen Fakultas Syari’ah dan Hukum yang sekaligus pernah menjadi penghulu selama dua tahun ini pun mengatakan seorang penghulu adalah orang yang paling dinanti-nantikan dalam pernikahan. Karena, sebuah pernikahan tidak akan terjadi tanpa adanya penghulu.Dengan candaan yang khas beliau mengatakan, “Pekerjaan penghulu adalah pekerjaan yang paling dinanti-nantikan dalam pernikahan. Tapi biasanya setelah abis akad nikah, penghulu dilupakan begitu saja,”katanya.

“Jadi penghulu itu tidak begitu rumit,  kalau mau jadi penghulu, semua berkas N itu dihapalkan, dan nanti ketika tes penghulu,  ada tes umum ada tes teknis. Tes teknis yaitu keterampilan menjadi seorang penghulu itu harus tahu,” kata beliau menegaskan.

Beliau mengatakan bahwa menjadi penghulu itu fungsional, karirnya cepat naiknya, dibandingkan struktural secara umum.Biasanya, kepala KUA otomatis adalah seorang penghulu, bukan staf. Dan sekarang aturannya seorang penghulu harus  sarjana hukum Islam (SHI) atau sarjana Hukum (SH). Ia juga mengatakan kalau zaman sebelum keluar peraturan, penghulu itu kadang sarjana pendidikan, kadang sarjana ushuludin dan sarjana-sarjana yang lain.

”Kerjanya penghulu ya begini, nikahin, nikahin, nikahin, dia sendiri gak nikah-nikah,” katanya sembari tertawa kecil. “Dan juga menjadi penghulu itu banyak seninya, kita bisa melihat bahkan sampai hafal bagaimana ekspresi calon mempelai saat mau akad, pokoknya penuh dengan kelucuan dan keunikan.” Ia pun menegaskan bahwa Sarjana syari’ah memiliki peluang besar untuk menjadi penghulu. (Dewi Yulianti)

About admin

Check Also

MCC UIN RIL Gelar Webinar Nasional Tentang UU Kesehatan

Bandar Lampung: Moot Court Community (MCC) UIN Raden Intan Lampung menggelar Webinar Nasional oleh Divisi …

Tinggalkan Balasan