Rektor IAIN Raden Intan Lampung: “Inilah Bedanya Negara Maju  dan Negara Berkembang”

dsc_0159

Bandar Lampung: Rektor IAIN Raden Intan Lampung, Prof. Dr. H. Moh Mukri, M.Ag., menyambut gembira kedatangan ketua Ombudsman RI, Prof. Amzulian Rifa’I, SH., LLM., Ph.D.“Selamat datang Prof. Amzulian Rifa’I, SH., LLM., Ph.D.  Kami menyambut kedatangan Bapak dengan gembira.Beliau adalah ketua Ombudsman Republik Indonesia yang sering disingkat ORI.Hadir pula perwakilan utusan dari  Kajati Provinsi Lampung, Polda, juga Korem, dari pengadilan, dan temen-teman pengacara, Dekan FakultasSyariah, juga ketua Ombudsman Provinsi Lampung, Wadek, Kepala Biro, wabilkhusus kepada anak-anakku sekalian mahasiswa Fakultas Syari’ah dan Hukum,” ujar Prof. Dr. H. Moh Mukri, M.Ag., pada saat memberikan sambutan pada acara Studium General (Kuliah umum) yang diadakan oleh Fakultas Syari’ah dan Hukum IAIN Raden Intan Lampung  yang di gelar di Gedung Serba Guna) kampus setempat pada Kamis (13/10/16).

“Bangsa Indonesai adalah bangsa yang besar, besar sekali, semakin banyak kita berkunjung ke berbagai daerah yang ada di Indonesia ini, kita akan semakin bersyukur. Dimana-mana kita melihat bangsa ini sedang bertumbuh, bangsa ini terus mengalami perkembangan yang luar biasa.Beberapa waktu lalu saya baru berkunjung ke daerah-daerah di Indonesia: Langsa dan Binjai, Jayapura, Kendari, saya bersyukur bahwa bangsa ini sedang berkembang luar biasa. Saya bersyukur tentang Indonesia,” ujar Rektor.

“Setengah bulan yang lalu Prof. Amzulian Rifa’I, SH., LLM., Ph.D. , saya berkunjung ke sebuah negara. Ke dDenmark, Finlandia, kemudian ke Swedia, tiga negara ini dikenal sebagai negara paling sejahtera di muka bumi.  Saya lihat dan saya perhatikan, ternyata masyarakat disana itu tertib sekali. Bahkan separuh mahasiswa disana bukan membawa sepeda motor ketika pergi kuliah, tapi bawa sepeda ontel. Jadi mereka ke kampus bukan bawa sepeda motor, apalagi mobil. Mereka pada umumnya membawa sepeda ontel,” papar Prof. Dr. H. Moh Mukri, M.Ag..

“Saya tanya berapa persen yang membawa sepeda ontel itu? Ternyata sekitar 55% mahasiswa. Ini barangkali menginspirasi mahasiswaFakultas Syari’ah dan Hukum, kalau ke kampus tidakperlu ramai-ramaimembawa sepeda motor, kosannya deket kok bawa motor. Bawa aja sepeda ontel sekaligus olahraga,” beliau menambahkan.

“Inilah bedanya negara maju dan negara berkembang. Disana sangat tertib, bahkan saya katakan dikampus itu nyaris tidak ditemukan sepotong sampah pun. Tidak ditemukan sepotong sampah pun bukan karena banyaknya OB (Office Boy, red.), tapi karena masyarakat sadar untuk tidak membuang sampah,” ujar orang nomor satu di kampus hijau IAIN Raden Intan Lampung ini dengan penuh semangat.

“Inilah barangkali kehadiran Ombudsman akan menjadi bagian untuk mendidik, mengarahkan juga melakukan advokasi terhadap masyarakat. Agar bangsa ini menjadi bangsa yang tertib hukum. bangsa yang taat hukum. Saya yakin anak-anakku Fakultas Syari’ah dan Hukum ini bisa menjadi contoh, tauladan bagaimana hukum itu berjalan, bagaimana hukum itu tegak, bagaimana hidup tertib. Inilah harapan kita,Fakultas Syari’ah dan Hukummenjadi fakultas yang berisi mahasiswa-mahasiswi yang sangat taat hukum dan tertib hukum. InsyaAllah,Fakultas Syari’ah dan Hukum bisa menjadi fakultas yang seperti menjadi harapan kita bersama, maka kampus ini semakin hari menjadi tempat pusat peradaban,” ujar Rektor. (Dewi Yulianti/Abdul Qodir Zaelani)

About admin

Check Also

Respon Kebutuhan Dunia Kerja, Fakultas Syariah Gelar Workshop Kurikulum OBE dan MBKM

Bandar Lampung: Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung menyelenggarakan workshop penyusunan kurikulum berbasis …