Asa dan Rasa
Yulia Putri
Aktifis Mata Pena
Hukum Ekonomi Syariah
Perihal kalimat indah dan ucapan janji di sore hari,
Tentang angan angan yang selalu menyelimuti bincang kita dimalam hari
Aku, tenggelam dalam angan yang kuciptakan sendiri
Melupakan kenyataan bahwa semuanya bisa saja tidak berarti
Tentang rasa yang bisa saja pudar, tentang janji yang bisa saja ingkar
Aku terlalu larut dalam kesenangan, melupakan dirimu yang bisa saja melupakan
Dirimu, dengan sejuta pesona bak awan merah disore hari, laksana rinjani yang gagah berani
Benar saja, dirimu memang pantas mencari lebih luas lagi
Aku yang masih saja bergelut dengan jati diri
Tidak pantas bersanding denganmu yang sudah mantap menjalani hari
Kuihlaskan langkahmu yang tidak akan mengiringiku lagi
Melesat jauh berlari meninggalkan angan angan yang seharusnya dapat ter realisasi
Diantara tuhan dan restu, mungkin jarak dan waktu juga bisa menjadi suatu pengganggu
Sambutlah mentari esok, aku yakin rasanya hangat, tidak seperti hujan semalam
Walau aku sendiripun masih menyukai hujan dimalam itu
Malam dimana aku tidak merasa sendirian
Dirimu harus selalu baik baik saja
Walau dunia kadang mengajakmu merasakan realita yang lara
Dirimu.. tidak pantas merasa sia sia
Aku akan selalu berjalan bersama angan angan yang akan kutuntaskan, meski sendirian