Mizan Goes To Campus UIN Raden Intan Lampung

29243870_1584405944939956_3764620877409288192_n

Mata Pena: “Mizan merasa perlu memberikan satu program yang khusus didesikasikan pada perguruan tinggi  Islam. Karena Mizan percaya bahwa perguruan tinggi, terlebih IAIN/UIN sampai saat ini masih menjadi benteng moderasi Islam di Indonesia”

Begitulah salah satu penggalan kalimat yang dilontarkan Vice President Mizan Publika, Putut Widjanarko. Program yang dimaksudkan tak lain adalah Mizan Goes To Campus (MGTC), sebuah program yang didedikasikan secara khusus untuk perguruan tinggi.

Hingga saat ini, sudah ada lima kampus yang didatangi oleh MGTC. Kampus tersebut diantaranya yaitu IAIN Ponorogo, UIN Alauddin, Makassar, UIN Sunan Kalijaga, Yogjakarta, IAIN Surakarta, dan IAIN Tulungagung.

Mizan Goes To Campus selanjutnya akan diadakan pada 28 – 29 Maret 2018 di UIN Raden Intan Lampung dengan tema besar Meneroka Negeri Mengarungi Samudra Hikmah.

Dekan Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung, Dr. Alamsyah, M.Ag menyambut antusias program MGTC ini.  Menurutnya, program seperti MGTC ini adalah salah satu program yang ditunggu oleh perguruan tinggi.

“Saya berharap Mizan terus concern dengan program seperti ini. Sehingga berdampak dalam  mendorong dunia kampus untuk maju mengembangkan kultur literasi di era milenial,” kata Dr. Alamsyah, M.Ag.

Di UIN Raden Intan Lampung nantinya pada hari pertama akan diisi dengan workshop menulis dan seminar. Workshop menulis yang diadakan bertujuan melahirkan otobiografi intelektual dari para mahasiswa. Sementara seminar akan membahas tentang Careerpath Penerbitan dengan narasumber Pangestuningsih (CEO Noura Publishing) dan Teguh Affandi (Editor and Cerpenis). Hari kedua diisi dengan talksow yang bertemakan Menjadi Manusia dengan Sastra. Narasumber terdiri dari Teguh Affandi, Pangestuningsih, dan Udo Z Karzi (Redaktur Fajar Sumatera).

Tujuan dari talkshow ini adalah menghidupkan kembali sastra Indonesia di kalangan generasi millennial serta menghadirkan sastra  untuk  “melembutkan” manusia/masyarakat di era “chaos” kemanusiaan saat ini.

Diskusi ini menggali lebih dalam tentang sastra dalam kehidupan manusia. Pengaruh serta keterlibatan sastra dalam kehidupan berbangsa juga menjadi fokus utama dalam diskusi ini. Alasan dari sastra itu sendiri yang perlu dilibatkan dalam kehidupan manusia juga akan dibahas tuntas. Kata sastra sendiri mungkin memiliki jarak untuk sebagian orang. Banyak kesan – kesan yang dimunculkan dari kata ini. Terlebih jika harus dihubungkan dengan generasi millennial yang sarat akan modernitas.

Akan tetapi, terbentuknya sebuah karya sastra, tak bisa lepas dari kemanusiaan. Mereka hadir bak dialektika yang saling mengisi ruang satu sama lain. Di era chaos kemanusiaan saat ini, sastra ibarat salah satu medium yang mampu mengatasi ke-“chaos”-an tersebut. Lalu bagaimana sastra hadir menjadi pengentas chaos kemanusiaan saat ini? Semua akan dikupas satu per satu melalui diskusi yang akan hadir di MGTC. (Andira Putri Isnaini)

About admin

Check Also

Respon Kebutuhan Dunia Kerja, Fakultas Syariah Gelar Workshop Kurikulum OBE dan MBKM

Bandar Lampung: Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung menyelenggarakan workshop penyusunan kurikulum berbasis …