Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung "Unggul dan Kompetitif dalam Hukum Keluarga Islam dan Ilmu Hukum
Bandar Lampung: Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung menggelar Yudisium Periode III Tahun 2022 di Gedung Serba Guna (GSG) Fakultas Syari’ah, Rabu (07/09/2022).
Dr. H. Yusuf Baihaqi, Lc., MA Wakil Dekan 1 Fakultas Syariah mewakili Dekan Fakultas Syariah dalam sambutan nya sampaikan pesan untuk pandai menjadi manusia yang selalu bersyukur kepada peserta yudisium di GSG Fakultas Syariah lt.2 (Senin,22/11/2022)
Beliau juga berpesan untuk menjadi manusia jangan pernah putus untuk menasehati antar satu dengan yang lain dan jangan pernah bosan untuk dinasehati.
“Pandai-pandailah menjadi manusia yang bersyukur atas apa yang telah kita capai hingga sekarang ini, tidak banyak orang yang memiliki nasib sebaik adik-adik saat ini. Kita manusia ini jangan pernah putus untuk menasehati antara satu dengan yang lain dan jangn pernah bosan untuk dinasehati,” pesan beliau kepada 81 wisudawan.
“Bapak berharap kalian dapat bersyukur diumur saat ini, sudah ada gelar dan dengan gelar itu jadilah orang yang beriman dan beramal sholeh sebagai wujud rasa syukur adik-adik sekalian,” sambung nya.
Lebih lanjut, Dr. Baihaqi menjelaskan bahwa belajar tidak terbatas dikelas secara formal melainkan belajar secara informal jauh lebih banyak di cari dalam hidup ini.
“Jika melihat adik-adik belajar secara formal tidak lah begitu banyak yang adik dapatkan maka dari itu jangan pernah puas dengan ilmu yang baru adik-adik dapatkan sekarang ini,” jelas beliau
“Terlebih lagi ilmu yang menjadi keilmuan adalah ilmu syariah mengenai Hukum Islam yang berpegang teguh pada Al-quran dan sumber kedua Al-Hadis. Maka dari itu setelah keluar dari bangku perkuliahan harus dapat mencari ilmu diluar bangku perkuliahan,” lanjut nya
Sementara Dr. Efa Rodiah Nur, M.H. Dekan Fakultas Syari’ah UIN Raden Intan Lampung dalam sambutannya, berpesan kepada para alumni untuk menjadi sarjana yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt serta berilmu dan berakhlakul karimah, yang dapat menjadi tauladan bagi masyarakat.
Beliau juga berpesan jangan pernah melupakan kebaikan yang telah diberikan oleh orang-orang walaupun kebaikan yang diberikan itu memiliki maksud, tidak ada orang yang sempurna, termasuk tenaga pendidik ataupun dosen.
“Maka jangan lihat mereka, jangan kenang mereka dari sisi keburukkan, dari sisi kekurangan, tapi lihatlah dari sisi kebaikannya. Jika ingin diperlakukan baik maka perlakukan lah orang lain dengan baik pula terlebih orang yang sudah berjasa kepada kita meski jasanya tidak begitu banyak,” pungkasnya* (Rizki DN, Hendri, Arif, Muin, Rudi, Jayus)
