Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung "Unggul dan Kompetitif dalam Hukum Keluarga Islam dan Ilmu Hukum
Mata Pena: Dosen Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan terapkan e-learning ke mahasiswa sebagai upaya mengikuti perkembangan teknologi di UIN yang saat ini sedang berkembang pesat, dengan memberi pelatihan E-learning hanya dengan waktu 30 menit semua mahasiswa dapat mahir, Selasa (02/10/2018) di Laboratorium komputer akademik pusat.
Herlina Kurniati, M.E.Sy., selaku dosen Lembaga Keuangan Syari’ah 2 prodi Muamalah, mengajak mahasiswanya kuliah dengan menggunakan metode digital online yaitu e-learning.
“Tujuan pembelajaran melalui e-learning agar memudahkan mahasiwa dalam belajar dan berdiskusi,” ujarnya.
Dalam pelatihan tersebut, ia juga mengajak rekannya untuk memberi pelatihan yakni Rudi Santoso, MHI., MH., dan Arif Fikri, M.Ag., sebagai tim e-learning fakultas Syari’ah.
Pelatihan e-learning diikuti oleh 3 kelas dari prodi Muamalah angkatan 2015 (semester 7) di mana pertama kalinya yang menerima pelatihan e-learning dibanding fakultas lain yang seangkatan, sebagaimana yang diutarakan oleh dosen Rudi Santoso, MH., MH saat memberi prolog pada pelatihan e-learning.
Rudi Santoso, MHI., MH, juga menerangkan tentang pentingnya belajar e-learning.
“Kemajuan teknologi harus kita sambut, jangan sampai ketika adanya kemajuan teknologi kita hanya menjadi penonton saja, kita harus menjadi pelaku sejarah dalam mengawal perubahan zaman, kita harus menjadi saksi perubahan UIN Raden Intan, karena mengingat bahwa UIN Raden Intan pada saat ini sedang berkembang pesat baik dari infrastruktur dan SDM,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan kenapa penting pelatihan e-learning? Karena saat ini e-learning sudah menjadi kebutuhan dan kami tim di Fakuktas Syariah mengupayakan bagaimana mahasiswa dapat mahir e-learning dalam waktu 30 menit, dan alhamdulillah kita berhasil. Tentu keberhasilan kita tidak lepas dari dukungan pimpinan FS, UIN dan PPIDT.
“Sedangkan keunggulan e-learning ini, seharusnya perkuliahan berlangsung sekitar 2 jam atau 1 jam setengah, tapi jika sudah menggunakan e-learning cukup kita dapat lebih mengefektifkan waktu, semua tergantung dari petunjuk dosen tersebut,” tambah Rudi Santoso, MHI., MH.
Arif Fikri, M.Ag., sebagai dosen yang menjelaskan langkah demi langkah bagaimana penggunaan e-learning secara detail, sehingga mahasiswa yang mengikuti pelatihan cepat mengerti dengan pengarahan dari pembuatan akun e-learning bagi mahasiswa, langkah memilih mata kuliah, langkah menjawab pertanyaan dari dosen, langkah menanggapi argumen mahasiswa lainnya hingga langkah bagaimana cara mengumpul tugas di e-learning.
Hampir semua mahasiswa yang mengikuti pelatihan e-learning merasakan lebih mudahnya kuliah di e-learning setelah pelatihan berlangsung, satu diantaranya dari Anisa Rahmawati mahasiswi prodi Muamalah fakultas Syariah yang memberi kesan tentang e-learning.
“Belajar e-learning sangat bermanfaat dan sangat efektif khususnya dalam pembelajaran, serta memudahkan mahasiswa/i dalam mengases mata kuliah dan menghemat waktu,” ujar Anisa. (Siti Hanivah/Abdul Qodir Zaelani)
