Sastra

Sekotak Nasi dan Kelas

  Sekotak Nasi dan Kelas Oleh : Ria Rhisthiani (Mahasiswa FSH IAIN Raden Intan Lampung)   Pada akhirnya senyap itu mulai kentara Tidak seperti kemarin saat kita pura-pura buta Langkah yang kemarin cepat Kini mulai terasa penat Nafaspun mulai tersendat Yah…..kau benar ini mulai terasa berat Masih adakah sisa kemarin??? …

Read More »

Geming Tangis

Geming Tangis Candra Gunawan (Mahasiswa FSH IAIN Raden Intan Lampung) Semilir angin mulai berhembus Menusuk tembus kedalam jiwa Tertusuk bagai beribu pedang Menambah geming suara jeritan Tubuh terbalut dengan sutra Lambaian tangan mengusap mata Dunia tak lagi dapat menerima Sesal tak lagi dapat berguna Kupu-kupu datang menyapa Sayap putih penuh …

Read More »

Abadi dalam Aksara

Kita tak ubahnya sehelai kanvas kosong Bersih tak ada apa-apa Perlu pelukis handal untuk mengajarkan Bagaimana asa dapat melerai badai yang menerjang Sebab kita bukan penentu Melainkan pelakon atas segala rencana yang semesta atur   Kita tak ubahnya garis halaman buku sidu Perlu goresan pena untuk memberi tahu Bahwa pelajaran …

Read More »

Asa yang Penat  

  Ada beribu impian menantang di depan Dengan jutaan harap dan sebuah penantian Aku tidak berbuat banyak Tapi aku menginginkan banyak Asa dengan kuasa yang terbatas Adalah aku si bodoh tanpa pengetahuan Berlari ku terjatuh Berjalan ku tersandung Bahkan merangkak pun aku terkilir Asaku penat tapi mimpi ku tetap menyala …

Read More »

Ada yang Baru dari Si Rani

Iya si Rani, temen deket saya, tumben dia rajin buka Microsoft Word, dan betah di aplikasi itu bersama keyboard. Yang biasanya dia hanya nonton film, hanya membuka facebook, hanya menghabiskan uang untuk membeli es krim, dan hanya habis terkapar di pulau kapuk setelah kuliah.

Read More »

Asa yang Putus Asa

Aku yang saat ini, nanti dan esok yang tetap hanyalah seorang A-K-U Termangu menatap asa yang telah lalu Bisu tak ada kata Hanya ada sepenggal kata Yang menurutku pun tak bermakna

Read More »