Ela Novita Sari
Ia titipkan pelangi di tangan kusam ini
Ia titipkan gema di telinga sederhana ini
Ia titipkan pijakan di kaki beku ini
Ia titipkan kalbu di raga bisu ini
Kata tak sembarang huruf yang ia suapkan
Kata tak sembarang bahasa yang ia suarakan
Istirahat yang bagaimana yang ia punya?
Nyatanya mampu terurai lugas
Bahwa mimpi yang di sanding pelangi itu indah
Bahwa mimpi yang di sanding gema itu istimewa
Raja siang yang mencoba bohong pada semesta
Pura-pura tak ingin panas di jiwa
Raja siang yang tersembunyi oleh batu sembilu
Terkupas oleh awan putih yang tertiup awan biru
Bahwa mimpi yang di sanding pijak kaki itu mendaki pasti
Bahwa mimpi yang di sanding kasih itu merekah ria
Koma yang bagaimana yang ia punya?
Nyatanya mampu terkibas tegas
Semaian tintah hijau yang memukau
Dan kini menjadi lembaran kayu yang merayu