Ada yang Baru dari Si Rani

elaaaa

Iya si Rani, temen deket saya, tumben dia rajin buka Microsoft Word, dan betah di aplikasi itu bersama keyboard. Yang biasanya dia hanya nonton film, hanya membuka facebook, hanya menghabiskan uang untuk membeli es krim, dan hanya habis terkapar di pulau kapuk setelah kuliah.

Disaat-saat senggang untuk mengunjungi kediamannya, saya coba bertanya pada Rani mengenai perubahannya, dan penjelasannya atas pertanyaan saya cukup mengejutkan, ia mengatakan “Aku ingin  belajar menulis”. Itu jawaban dia, yang bagi saya jawaban itu kurang memuaskan dan perlu pertanyaan lain untuk mendengar keterangannya kembali. Namun ia hanya menjawab sebatas itu, mungkin ia tidak tau juga apa yang ia lakukan sehingga ia tidak bisa menjelaskan, atau ia tidak mau panjang lebar untuk menjelaskan agar fokusnya terjaga. Baik, saya terima apa adanya jawaban dia, daripada memikirkan kemungkinan-kemungkinan lain yang tidak pasti.

Suatu ketika saya melihat ia mengobrak-abrik rak bukunya, dan saya hanya mengamatinya saja, karena saya tahu kalau dia tidak mau dibantu apalagi dilempar pertanyaan, apabila sedang sibuk seperti itu. Dan saya melihat apa yang ia temukan, ternyata ia menemukan selembar kertas yang memuat puisi. Saya ingat betul kapan puisi itu terbentuk. Dan saya bertanya untuk apa puisi itu ia cari lagi, dia menjawab “untuk melihat potensiku”. Saya terdiam, dan bertanya dalam hati, apa yang bisa dilakukan dengan puisi itu. Lalu ia berpamit kewarnet. Iya, saya biasa diminta menunggu kamarnya. Saya benar-benar penasaran apa yang ingin ia lakukan, sehingga ia bisa mengalami perubahan.

Dan suatu ketika ia yang datang di kediaman saya, ia bercerita panjang lebar, yang intinya dia ingin mengetahui apa yang sebenarnya bisa ia lakukan, apa yang bisa membuatnya berkontribusi besar di dunia ini berdasarkan bakat dan keahliannya, ia ingin menjadi sosok yang bisa mengukir senyum permanen di wajah kedua orang tuanya. Ia sering mengecewakan kedua orang tuanya, ia sering membuat luka hati banyak orang. Dan sekarang ia ingin menjadi sesuatu yang bisa dikenang baik oleh orang-orang yang mengenalnya, terutama kedua orang tuaya. Ia mengatakan bahwa ia dulu tidak percaya dengan kekuatan doa kedua orang tuanya, dia tidak percaya tentang kekuatan restu kedua orang tuanya, padahal hal itu sangat penting dan berpengaruh besar pada kesuksesan seseorang, sehingga sampai sejauh sebelum ia berubah,  ia tidak pernah menemukan dengan pasti hal yang bisa membuat dia berarti di dunia ini. Sekarang ia telah berubah, ia benar-benar ingin mewujudkan itu semua, dan ia berkata bahwa ia pernah melewatkan kesempatan emas untuk bisa mewujudkan semua keinginannya itu, ia sekarang sadar akan alasan kenapa ia melewatkan kesempatan itu, ia menjelaskan bahwa waktu itu tingkat keinginannya belum sebesar saat ini, waktu itu tiada tindakan yang ia lakukan untuk mewujudkan keinginannya walaupun ada kesempatan, dia sadar bahwa keinginan tanpa tindakan itu sama saja dengan pepatah yang berbunyi “menyeberangi laut dengan berenang itu adalah perbuatan yang sia-sia”, sehingga dari situ ia tidak menyesal. Ia telah bertekad untuk bisa menemukan kesempatan emas lainnya, ia mengatakan akan selalu berusaha untuk menemukan kesempatan lainnya yang pernah terlewatkan,  ia percaya dan meyakini sepenuh hati, jika ada keinginan baik maka akan selalu ada kesempatan baik dari Tuhan.

Itulah kenapa ia berubah belakangan ini, karena ternyata ia telah menulis apa yang bisa ia tulis untuk kebaikannya dan sesamanya, sehingga wajar waktu itu ia berkata bahwa ia ingin belajar menulis. Memang, semua orang bisa menulis, namun tidak semua orang bisa menginspirasi dari sebuah tulisan. Ia menggunakan fasilitas yang ia miliki untuk mengeluarkan apa yang ia fikirkan, yang mungkin bisa menginspirasi orang lain. Ia percaya bahwa niat baiknya pasti akan tersalurkan pada yang membutuhkan.

Iya, semua orang punya perjuangannya masing-masing, mungkin itu akan menjadi sejarah perjuangan dari Rani, dan kita semua termasuk saya pasti ingin perjuangan kita menjadi sesuatu yang menjadi inspirasi pihak lain. Temukanlah bakat dan keahlianmu, dan nikmatilah proses, dan pasti proses yang kamu alami akan menjadi sejarah yang menjadi inspirasi insan lainnya.

 

Penulis Ella Novita Sari / Muamalah 2014

 

 

About admin

Check Also

Cegah Radikalisme, UKM-F LDC Fakultas Syariah Gelar Seminar Kebangsaan

Bandar Lampung: Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas Syariah (UKM-F) Law Debate Community (LDC) Sukses menggelar Kegiatan …